Motto

Yesterday is Yesterday, Today is Today, Tomorrow is Mistery

Minggu, 25 November 2012

Napi Kasus Pembunuhan Juara Pidato Agama


RUTAN RENGAT GELAR SEJUMLAH LOMBA
Napi Kasus Pembunuhan Juara Pidato Agama

Reporter : Yudi Silaen
Minggu, 25/11/2012 - 23:59:52 WIB


RIAUKUTACOM  Nara pidana (Napi) di rutan Kelas II B Rengat unjuk kebolehan dalam berbagai lomba keagamaan di Tahun Baru Islam 1434 H. Pemenangnya adalah Napi kasus pembunuhan

Ada lima lomba yang dilaksanakan saat menyambut dan memeriahkan tahun baru 1434 hijriah kali ini, ujar Kepala Rutan Rengat, Sulistiyono Bc Ip ketika dikonfirmasi usai tausiah Ahad (25/11) melalui Kepala Pegamanan Rutan, Abdul Rafik Amd Ip SH.

Dikatakannya, sejumlah cabang yang dilombakan itu diantaranya, lomba adzan, ketepatan bacaan salat, MTQ, halapan Al-Quran dan lomba pidato. Namun sejumlah lomba itu tidak diikuti bagi Napi dari kasus tindak pidana korupsi (Tipikor). Karena menurut pihak Rutan, Napi dari Tipikor jauh lebih unggul pengetahuannya dibanding Napi lainnya.

Untuk juara pertama lomba adzan diraih olah Pendi Saputra Gentol yakni Napi kasus pencurian,  juara kedua, Zainal Napi Kasus penadah dan juara ketiga yakni Abu Bakar Napi kasus pembunuhan. Pada lomba ketepatan bacaan salat, juara pertama dipegang oleh Martonis alias Anton Napi kasus Narkoba, juara kedua, Redi Shonata Napi kasus Narkoba dan juara ketiga, Syafii Napi kasus perampokan.

Juara lomba MTQ, Zainal Napi kasus penadah dan juara kedua, Pendi saputra dan juara ketiga, Zapariandi Saragih sama-sama Napi pencurian. Juara lomba hapalan Al-Quran yakni Bambang H Napi kasus Asulila, juara kedua, Yupen kasus penggelapan dan juara ketiga Andra kasus narkoba.

Sedangkan pada lomba pidato, juara pertama dipegang oleh M Muhrodin kasus pembunuhan, juara kedua Aminudin dan juara tiga Marda sama-sama kasus penggelapan. Sebagain orang menilai Napi kasus pembunuhan sadis, nyatanya pada dua cabang lomba dapat unggul, ungkapnya.

Untuk itu katanya, melalui berbagai lomba itu akan dapat mendidik dan pendalaman bidang agama bagi para Napi. Sebelum acara tausiah dimulai ada penampilan Marawis Al Hijrah yang juga bidaan mantan Napi yakni Tomimi Comara, terangnya.

Sementara tausiah yang diberikan H Anton Medan lebih banyak mengarah kepada motipasi terhadap para Napi. Penjara bukanlah  akhir dari segalanya, ucap Anton Medan.
         
Menurutnya, Napi adalah orang-orang pintar tetapi hanya kebetulan bernasib sial. Untuk itu katanya, selama menjalani masa tahanan hendaknya dapat merubah jalan hidup kepada lebih baik lagi. Banyak pelajaran dan nilai-nilai positif yang dapat diambil dari penjara, bebernya.

Sumber : http://riaukita.com/read-2-3358-2012-11-25-napi-kasus-pembunuhan-juara-pidato-agama.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar