Motto

Yesterday is Yesterday, Today is Today, Tomorrow is Mistery

Senin, 26 November 2012

Napi di Lapas Diberikan Pembinaan

Kacab. Lapas Bagan Siapi-api

Napi di Lapas Diberikan Pembinaan

Senin, 26/11/2012 [09:18:53]
 
Ket.Gambar : Para napi di lapas Bagan Siapi-api mendapatkan pembinaan rohani.
RadarOnline, Bagan Siapi-api
Kepala Cabang Lembaga Permasyarakatan Bagan Siapi-api yang dipimpin oleh Muhammad Lukman Amd.SH.Msi., melakukan berbagai cara untuk membina tahanan narapidana atau napi yang berada di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Bagan Siapi-api. Upaya pembinaan yang dilakukan seperti pada Tahun Baru Islam 1434 Hijriah atau tahun 2012 masehi, M.Lukman Amd.,SH.,Msi sengaja mengundang ustad M.Siregar dari Bagan Sinembah Rohil, untuk memberikan ceramah tentang keimanan khususnya bagi umat muslim yang ada di Lapas Bagan Siapi-api, Kamis lalu.

Beberapa napi yang sudah keluar masuk Lapas Bagan Siapi-api juga mengungkapkan bahwa cara pembinaan di Lapas Bagan Siapi-api membuat orang sadar diri akan kesalahan yang diperbuat selama menghirup uadar bebas. “Ini adalah cara pembinaan yang baru satu-satunya dilakukan oleh Kacab. Lapas Bagan Siapi-api M. Lukman,” jelas napi yang namanya tak mau dipublikasikan.

Namun komitmen nya, apabila sudah menjalani napi bila bebas jangan lagi kembali mengulangi pekerjaan yang telah melanggar hukum dan bekerja dengan pekerjaan halal. Sebagai masyarakat binaan, menyesali segala perbuatan dan merenungi kesalahan serta membina hidup yang baik agar diterapkan diluar Lapas, adalah komitmen agar para mantan napi atau tahanan ini dapat diterima dilingkungan masyarakat dan tidak dipandang sebelah mata hanya karena statusnya sebagai mantan napi. 

KacabLapas Bagan Siapi-api M. Lukman Amd,SH,Msi., akan selalu menerapkan pembinaan pada para napi dan menggelar acara cemarah atau siraman rohani kepada para napi yang ada didalam Lapas Bagan Siapi-api. “Bahan renungan untuk para napi agar mereka bisa hidup lebih baik dan tidak mengulangi hal yang sama dikemudian hari,” ungkapnya. (Sahdon MS)

Sumber : http://www.radaronline.co.id/berita/read/22134/2012/Napi-di-Lapas-Diberikan-Pembinaan-

Kata Anton Medan: Penjara Bukan Akhir Dari Segalanya

Kata Anton Medan: Penjara Bukan Akhir Dari Segalanya
Senin, 26 November 2012 - 08:41:52 WIB
RENGAT-Mantan narapidana yang juga mualaf, H Anton Medan, Minggu (25/11) mendatangi rumah tahanan Kelas II B Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu. Kedatangan Anton Medan selain untuk memberikan tausiah dan motivasi kepada para narapidana, juga dalam rangka memeriahkan 1 Muharram 1434 Hijriah.

Dalam tausiahnya, Anton Medan mengatakan, penjara bukan akhir dari segalanya. Seorang narapidana harus bisa memotivasi diri dan belajar selama menjadi warga binaan, agar setelah keluar penjara bisa berbuat banyak bagi keluarga dan masyarakat. Sehingga tidak kembali melakukan perbuatan melanggar hukum. “Penjara bukanlah akhir dari segalanya,” kata Anton Medan.

Menurutnya, seorang narapidana sebenarnya adalah kelompok orang-orang pintar yang hanya kebetulan sedang bernasib sial. Untuk itu, selama menjalani masa tahanan hendaknya para napi dapat merobah jalan hidup ke arah yang lebih baik. “Banyak pelajaran dan nilai-nilai positif yang dapat diambil selama berada di rumah tahanan. Mungkin orang yang melakukan kesalahan bisa lolos dari penjara dunia, namun dia tidak bisa lolos dari hukuman Allah di ahirat. "Karena itu, tidak ada yang mustahil kalau Allah memang berkehendak. "kun fayakun" adalah kekuasaan Allah. Bila Allah katakan jadi, maka terjadilah dia," papar Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia tersebut.

Sementara peyaraan tahun baru hijriah di Rutan Rengat selain menghadirkan Anton Medan juga dilaksanakan berbagai lomba keagamaan yang berlangsung hampir dua pekan.  “Ada lima lomba yang dilaksanakan untuk menyambut dan memeriahkan tahun baru 1434 Hijriah tahun ini, di antaranya lomba adzan, ketepatan bacaan salat, MTQ, halapan Al-Qur’an dan lomba pidato,” kata Kepala Rutan Rengat, Sulistiyono  melalui Kepala Pegamanan Rutan, Abdul Rafik usai mendengarkan tausiah, Minggu (25/11).

Namun begitu, lomba tersebut tidak diikuti oleh napi yang tersangkut kasus tindak pidana korupsi (tipikor). Karena menurut pihak Rutan, napi dalam kasus tipikor jauh lebih unggul pengetahuannya dibanding napi lainnya.  Seletah lomba dilaksanakan, keluar sebagai juara pertama lomba adzan adalah Pendi Saputra Gentol, napi dalam kasus pencurian. Kemudian juara kedua, Zainal, napi kasus penadah dan juara ketiga diraih Abu Bakar, napi kasus pembunuhan.

Sementara pada lomba ketepatan bacaan salat, juara pertama diraih Martonis alias Anton, napi kasus narkoba, juara kedua, Redi Shonata, napi kasus narkoba dan juara ketiga, Syafi’i, napi kasus perampokan. Untuk juara lomba MTQ, Zainal, napi kasus penadah dan juara kedua diraih Pendi Saputra serta juara ketiga, Zapariandi Saragih, keduanya adalah napi dalam kasus pencurian.

Untuk juara lomba hapalan Al-Qur’an, juara pertama diraih Bambang H, napi kasus asulila, juara kedua, Yupen kasus penggelapan dan juara ketiga Andra, kasus narkoba. Sedangkan lomba pidato, juara pertama dipegang M Muhrodin, napi kasus pembunuhan, juara kedua Aminudin dan juara tiga Marda, keduanya napi dalam kasus penggelapan. (jef)


Sumber : http://www.fokusriau.com/berita-1658-kata-anton-medan-penjara-bukan-akhir-dari-segalanya.html